Selasa, 18 Oktober 2016

contoh RAL ( Rancangan Acak Lengkap)...

hay salam traktor....
kali saya akan membuat tutorial cara mencari kesimpulan tentang perancangan percobaan dengan menggunakan RAL ( Rancangan Acak Lengkap)...

contoh soal :
Pengaruh Kemasan Kandungan Total Padatan Terlarut Jeruk Manis



dari soal tersebut didapat  nilai ulangan (r) dan nilai taraf (t) sebagai berikut :

dengan menggunakan rumus maka diperoleh nilai sebagai berikut


dari data tersebut didapatkan hasil hipotesis dan penarikan kesimpulan


sekian info yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat :)

Senin, 17 Oktober 2016



Rancangan Acak Lengkap dengan SPSS

Rancangan Acak Lengkap (RAL)


Suatu percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang diteliti. Pada rancangan acak lengkap (RAL) digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan relatif homogen. Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak terhadap seluruh unit percobaan. Seperti percobaan-percobaan yang dilakukan di laboratorium atau rumah kaca yang pengaruh lingkungannya lebih mudah dikendalikan.


Rancangan acak lengkap dipergunakan jika variabel luar tidak diketahui, atau bila pengaruh variabel ini yang sengaja tidak dikontrol terhadap variasi subyek, adalah sangat kecil. Rancangan ini juga dipakai jika diketahui bahwa subyek keadaannya seragam dan inferensi yang dibuat berdasarkan hasil percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat percobaan tidak dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat luas serta berlaku untuk populasi yang lebih beragam. Oleh karena itu, rancangan ini tidak disarankan jika hasil ujinya dipergunakan untuk inferensi populasi yang lebih beragam


Syarat yang harus diperhatikan dalam RAL :


1. Kecuali perlakuannya, semua (media percobaan dan keadaan-keadaan lingkungan lainnya) harus serba sama atau homogen.


2. Penempatan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dilakukan secara acak lengkap, yang artinya kita perlakukan semua satuan percobaan sebagai satu kesatuan dimana perlakuan ditempatkan ke dalamnya secara acak.


3. Hanya mempunyai 1 faktor dan mempunyai sejumlah taraf faktor yang nilainya bisa kualitatif maupun kuantitatif.


Agar lebih memudahkan dalam melakukan dan mamahami proses analisis percobaan bergalat tunggal Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan penggunan program SPSS, kita akan mengambil contoh pada analsis Contoh Soal dan Pembahasan RAL (secara manual). Dengan demikian nanti anda juga dapat mlakukan perbandingan hasil yang diperoleh apabila analisis dilakukan secara manual dengan analisis yang dilakukan dengan menggunakan program komputer (SPSS). Kali ini saya akan memberikan contoh penggunaan SPSS 15, tidak perlu khawatir apabila menggunakan versi yang lebih baru (misal SPSSv.19 IBM), karena pada prinipnya prosedur analisis yang dilakukan sama saja. Berikut tahapan-tahapan analisisnya:




1. Memasukkan data


Buka aplikasi SPSS, pada saat loading intro selesai akan muncul dua buah jendela utama: 1) SPSS Data Editor, yaitu jendela untuk pengimputan dan proses analisis data; dan 2) SPSS Viewer atau jendela yang anantinya ankan mengemluarkan hasil anaslisi (output).


Masuklah pada SPSS Data Editor, pada jendela ini kllik Variable View pada sisi kiri bawah jendela. 


Pada kolom "Name", isi dengan nama variabel Perlakuan, Ulangan dan Nilai-TBA sesuai dengan soal pada analisis secara manual. 


Pada kolom "Type" biarkan (Numeric). Catatan: apabila pada kolom perlakuan anda menggunakan kata (bukan simpbol) maka pillih String pada kolom ini.


Pada kolom "Label" berilah nama sesuai dengan keinginan, pada contoh ini diberi label Level Asam Askorbat pada baris perlakuan.


Pada kolom "Value" klik pada sisi kanan sel, akan muncul jendela Value Labels. Klik panah padaValues, selanjutnya akan muncul window Value Labels kemudian masukkan makna dari nilai 1 – 4 sesuai dengan jenis perlakuan. Ketik 1 pada Value, kemudian A.Askorbat 0% pada Label, lalu klikAdd, ulangi langkah tadi untuk A.Askorbat 1, 2, dan 3%. Lalu klik OK. Perhatikan gambar berikut:



Pada kolom "measure" pilih Ordinal, sehingga tampilan Variable View yang akan diperoleh seperti gambar berikut:






Masuk pada sheet Data View, sekarang masukkan data sesuai dengan urutan perlakuan dan ulangan seperti gambar berikut:


2. Analisis


Setelah data tersusun dengan baik, selanjutnya analisis dapat dilakuan. Langkahnya sebagai berikut, klik: Analize -> Compare Means - > One-Way ANOVA..






Selanjutnya akan muncul jendela One-Wey ANOVA. Masukkan Level Asam Askorbat padaFactor: dan Nilai TBA pada Dependent List:



Selanjutnya Klik Options, untuk menampilkan pilihan-pilihan tambahan informasi yang nantinya muncul pada Output. Pada jendela Option, pilih Descriptive, Homogenity of Variance test, Means Plot kemudian Kllik Continue.





Saat kembali pada jendela One-Wey ANOVA, Klik OK untuk mengeluarkan Output hasil analisis.

3. Luaran (output)


Interpretasi Output:


Output 1: Descriptives, merupakan output yang menyajikan deskripsi statistic data yang diteliti, meliputi banyak data (N), rata-rata (mean), standar deviasi (SD), standar error (SE), selang kepercayaan 95% terhadap rata-rata, nilai minimum dan maksimum.




Output 2: Test of Homogeneity of variances, nilai Sig. yang lebih besar dari 0,05 (Sig>0,05) menunjukkan bahwa variance data tidak berbeda secara nyata (dengan demikian maka hipotesis 0 atau H0 ditolak) sehingga memenuhi asumsi berdistribusi normal dan memenuhi syarat untuk penggunaan analisis varians.






Output 3: table sidik ragam ANOVA, pada table ini terdapat nilai jumlah kuadrat (Sum of Squares), derajat bebas (df), kuadrat tengah (Mean Square), F hitung (F) dan Signifikansi hasil analisis. Pada kolom pertama, Between Group merupakan perlakuan dan Within Group merupakan Galat.




Berdasarkan nilai p-value (Sig.) pada table ANOVA diatas sebesar 0,005 yang lebih kecil dari 0,01 (P<0,01), berarti H0 ditolak yang bermakna bahwa perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata pada taraf 1%. Hasil analisis pada penggunaan SPSS ini dapat dibandingkan dengan hasil pengolahan data RAL secara manual, dan hasilnya adalah sama.



Untuk Uji Lanjut (Perbandingan Berganda) dapat anda lihat pada Artikel Terkait


Sabtu, 07 Februari 2015

Makalah Kekuatan Bahan

MAKALAH KEKUATAN BAHAN


Disusun Oleh :

Reza Solichin Malik Nasution       ( 1305106010088 )
M. Nazir Shadiq                          ( 1305106010025 )
Muhammad Nazarullah                ( 1305106010085 )
                                         Gusni Hidayat                              ( 1305106010075 )
                                         Misrijal                                        ( 1305106010076 )


 



PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2015





BAB I       
PENDAHULUAN

  1.    Latar Belakang

Bahan atau material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulu sampai sekarang. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan kebutuhan bahan seperti pada transportasi, rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produk makanan dan sebagainya. Perkembangan peradaban manusia juga bisa diukur dari kemampuannya memproduksi dan mengolah bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (jaman batu,
perunggu dsb)

Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan apa adanya seperti yang tersedia dialam misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dan sebagainya. Dengan perkembangan peradaban manusia bahan-bahan alam tersebut bisa diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan yang lebih tinggi.

Pada 50 tahun terakhir para saintis menemukan hubungan sifat-sifat bahan dengan elemen struktur bahan. Sehingga bisa diciptakan puluhan ribu jenis bahan yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda.

 2.      Rumusan Masalah

1.      Perspektif Sejarah dari Material
2.      Memahami ilmu dan teknolgi material
3.      Mengerti klasifikasi material
4.      Mengetahui kebutuhan material modern

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam perkembangannya, semakin lama, keberadaan logam-logam dalam kuantitas yang besar semakin langka.Tembaga menjadi sulit ditemukan dalam kondisi bebas di alam.Bijih besi yang berkadar besi tinggi semakin jarang ditemukan.Hal ini mengakibatkan biaya pengadaan material semakin tinggi.Karena semakin terbatasnya ketersediaan material yang ada di alam, kemudian muncul pemikiran untuk memanfaatkan material secara lebih efektif dan efisien. Penggunaan bahan secara efektif dan efisien ini menuntut adanya penguasaan pengetahuan terhadap sifat-sifat material, kemungkinan penggunaan material-material alternatif, dan variasi proses perlakuan terhadap material yang dapat digunakan untuk mencapai karakteristik material yang dibutuhkan. Tuntutan yang tinggi terhadap kreatifitas manusia kemudian meningkatkan kemampuan manusia dalam pemilihan dan penggunaan bahan guna memproduksi produk-produk berbasis material dengan sifat-sifat yang sesuai kebutuhan serta dengan biaya yang lebih minimal baik dari sisi proses maupun pengadaan materialnya. Lebih jauh lagi, manusia kemudian mengetahui bahwa kemampuan material dapat ditingkatkan sesuai dengan yang diinginkan melalui serangakaian proses perlakuan panas, atau pemaduan dengan material lainnya (Adnyana, 1993).
Peningkatan kemampuan manusia dalam menguasai teknik pengolahan material menjadikan manusia kemudian mampu memproduksi perlengkapan–perlengkapan berbasis material yang lebih baik. Manusia menemukan bahwa terdapat material–material dalam perut bumi yang apabila diolah akan punya sifat yang lebih baik dibandingkan material-material yang ada di permukaan (Sucahyo,1999).
Ilmu material (bahan) sebenarnya sangat berperan penting dalam perkembangan peradaban kita selama ini.Transportasi, perumahan, pakaian, komunikasi, rekreasi, dan produksi makanan, bahkan setiap sudut dalam kehidupan sehari-hari kita, tidak pernah lepas dari pemanfaatan material beserta teknologinya. Material-material mengkonduksi atau menginsulasi panas dan listrik, menerima pembebanan tanpa mengalami kerusakan, menerima atau menolak gaya magnet, mentransmisikan atau memantulkan cahaya, dan lain sebagainya, dalam aplikasi-aplikasi yang spesifik dalam kehidupan kita saat ini. Materia-material baru dengan karakteristiknya yang lebih spesifik terus dikembangkan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia modern yang semakin kompleks (Hari Amanto dan Daryanto, 1999). 



BAB III
PEMBAHASAN


Sejarah Perspektif Material Teknik
material atau bahan sebenarnya sangat berperan penting dalam perkembangan peradaban kita selama ini. Transportasi, perumahan, pakaian, komunikasi, rekreasi, dan produksi makanan, bahkan setiap sudut dalam kehidupan sehari-hari kita, tidak pernah lepas dari pemanfaatan material beserta teknologinya.
Material – material mengkonduksi atau menginsulasi panas dan listrik, menerima pembebanan tanpa mengalami kerusakan, menerima atau menolak gaya magnet, mentransmisikan atau memantulkan cahaya, dan lain sebagainya, dalam aplikasi – aplikasi yang spesifik dalam kehidupan kita saat ini. Material – material baru dengan karakteristiknya yang lebih spesifik terus dikembangkan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia modern yang semakin kompleks.

Sejarah menunjukkan bahwa perkembangan dan kemajuan masyarakat kita selama ini ditunjukkan dengan kemampuannya untuk menghasilkan dan memanipulasi material. Perkembangan peradaban kita memang terbagi berdasarkan tingkat perkembangan teknologi material yang dikuasai oleh manusia dari zaman ke zaman. Kita kemudian mengenal beberapa istilah, seperti zaman batu dan zaman logam. Zaman logam, lebih spesifik lagi, terbagi ke dalam zaman perunggu dan zaman besi. Pada zaman batu manusia memiliki kemampuan mengolah material yang lebih terbatas, dimana hanya tergantung dari ketersedian material yang ada di permukaan bumi secara alami, misalnya : batu, lempung, kulit hewan, tulang dan lain sebagainya.

Peningkatan kemampuan manusia dalam menguasai teknik pengolahan material menjadikan manusia kemudian mampu memproduksi perlengkapan – perlengkapan berbasis material yang lebih baik. Manusia menemukan bahwa terdapat material – material dalam perut bumi atau dari batu meteor, yang apabila diolah akan punya sifat yang lebih baik dibandingkan material – material yang ada di permukaan.

Melalui pemikiran ini, manusia kemudian mulai menguasai teknik pembuatan berbagai peralatan barbasis logam yang kemudian memunculkan era penggunaan logam. Pada era ini terdapat tujuh jenis logam yang diyakini telah dikembangkan pada peradaban awal manusia yaitu emas, perak, tembaga, besi, timah putih (tin), timah hitam (lead), dan Air raksa (mercury). Alasan mengapa tujuh logam ini dikenal oleh peradaban awal karena secara alami logam – logam tersebut terdapat dalam bentuk yang lebih “bebas” di alam atau terkandung secara dominan pada mineralnya sehingga secara sederhana mampu diolah.

Emas, diyakini sebagai logam yang paling pertama kali dikenal, banyak dimanfaatkan sebagai bahan perhiasan. Tembaga telah dikenal pada masa sekitar 4700 SM dan digunakan secara luas sebagai bahan persenjataan dan berbagai peralatan sehari – hari oleh bangsa Mesopotamia, Mesir, Yunani, Bolivia, dan Romawi, serta penduduk China dan India. Perak telah dikenal semenjak sekitar 4000 SM dan digunakan secara luas, bersama – sama dengan emas sebagai alat tukar perdagangan (uang koin) dunia. Timah hitam mulai digunakan sekitar tahun 3500 SM. Karena kemudahannya dibentuk, kekaisaran Romawi menggunakan material logam ini sebagai pelaratan makan, minum, pipa, dan akuaduk. Timah putih ditemukan sekitar tahun 1750 SM oleh bangsa Mesir dan seringkali dipadukan dengan tembaga untuk tujuan dekoratif dan untuk meingkatkan kekerasan dan kekuatan tembaga.

Bangsa Skandinavia menemukan cara yang sederhana untuk mengekstraksi besi dari bijih besi. Mereka mengetahui bahwa pada pembakaran bijih besi terbentuk endapan lelehan besi yang ditemukan pada dasar lubang pembakaran. Penemuan material besi inilah yang kemudian mengawali dimulainya era pengunaan material berbasis besi secara besar – besaran pada awal tahun Masehi. Dalam waktu singkat kemudian manusia memanfaatkan mineral yang kaya kandungan besi sebagai bahan pembuatan peralatan – peralatan berbasis besi. Manusia juga mengetahui cara meningkatkan kuatitas besi yang dihasilkan dengan meningkatkan temperatur pemanasan bijih besi melalui pemanfaatan angin buatan. Dari sini muncullah ilmu metallurgi ekstraksi konvensional, yang mendasari pemikiran lebih lanjut mengenai proses pemisahan unsur logam dari mineralnya. Proses pereduksian bijih besi ini diyakini ditemukan oleh peradaban Cina sekitar tahun 2000 SM.

Jenis logam yang unik dimana juga termasuk ke dalam kelompok logam – logam yang dikembangkan pada awal sejarah peradaban manusia adalah Air raksa (mercury) yang ditemukan sekitar tahun 1600 SM dimana kemudian disebut oleh manusia pada masa itu sebagai quicksilver. Hal tersebut dikarenakan Air raksa merupakan satu – satunya logam yang dalam keadaan kondisi ruang (atmosfer), selalu stabil dalam bentuk cair.

Dalam perkembangannya, semakin lama, keberadaan logam – logam dalam kuantitas yang besar semakin langka. Tembaga menjadi sulit ditemukan dalam kondisi bebas di alam. Bijih besi yang berkadar besi tinggi semakin jarang ditemukan. Hal ini mengakibatkan biaya pengadaan material semakin tinggi. Karena semakin terbatasnya ketersediaan material yang ada di alam, kemudian muncul pemikiran untuk memanfaatkan material secara lebih efektif dan efisien. Penggunaan bahan secara efektif dan efisien ini menuntut adanya penguasaan pengetahuan terhadap sifat – sifat material, kemungkinan penggunaan material – material alternatif, dan variasi proses perlakuan terhadap material yang dapat digunakan untuk mencapai karakteristik material yang dibutuhkan. Tuntutan yang tinggi terhadap kreatifitas manusia kemudian meningkatkan kemampuan manusia dalam pemilihan dan penggunaan bahan guna memproduksi produk – produk berbasis material dengan sifat – sifat yang sesuai kebutuhan serta dengan biaya yang lebih minimal baik dari sisi proses maupun pengadaan materialnya. Lebih jauh lagi, manusia kemudian mengetahui bahwa kemampuan material dapat ditingkatkan sesuai dengan yang diinginkan melalui serangakaian proses perlakuan panas, atau pemaduan dengan material lainnya.

Lahirnya revolusi industri berdampak pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi material dimana juga meningkatkan pengembangan teknologi pengolahan material. Perkembangan pengetahuan dan teknologi material ini semakin meningkat secara drastis semenjak para ilmuwan mengetahui tentang adanya hubungan antara struktur, komposisi dan sifat fisis material. Pengetahuan tersebut baru diperoleh semenjak sekitar seratus tahun lalu, dimana kemudian memberikan kemampuan kepada manusia terhadap cara baru, dan tingkatan yang lebih tinggi dalam memanipulasi sifat material. Dari sini kemudian tercipta berbagai jenis teknologi manipulasi material, yang memberikan kesempatan pada perkembangan yang lebih jauh lagi dalam penggunaan material – material alternatif pada aplikasi teknik, yang termasuk di dalamnya logam, keramik, plastik, dan serat.

Perkembangan sejumlah teknologi yang membuat hidup kita semakin praktis dan nyaman akan selalu berhubungan dengan kemampuan mengakses pemanfaatan material tepat guna. Sebuah kemajuan dalam pemahaman terhadap tipe – tipe material seringkali merupakan suatu awalan atau pioner dalam terciptanya teknologi – teknologi baru. Sebagai contoh, dunia otomotif tidak akan mengalami perkembangan seperti sekarang ini tanpa adanya ketersediaan baja yang murah atau beberapa bahan pengganti alternatif lainnya. Industri penerbangan akan mengalami kesulitan berkembang tanpa adanya penemuan pemanfaatan material – material berbasis alumunium yang lebih ringan. Sedangkan pada era informasi seperti sekarang ini, peralatan komunikasi elektronik yang canggih tergantung pada komponen – komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor. Hal inilah yang menjadikan penguasaan ilmu dan teknologi material merupakan hal yang sangat penting dalam upaya terus meningkatkan kualitas hidup manusia di masa depan.


Memahami Ilmu dan Teknologi Material
Ilmu material atau teknik material atau ilmu bahan adalahsebuah interdisiplin ilmu teknik yang mempelajari sifat bahan dan aplikasinya terhadapberbagai bidang ilmudan teknik.
Ilmu ini mempelajari hubungan antara struktur bahan dan sifatnya. Termasuk ke dalam ilmu ini adalah unsur fisika terapan, teknik kimia, mesin, sipildan listrik.
Ilmu material juga mempelajari teknik proses atau fabrikasi(pengecoran, pengerolan, pengelasan, dan lain-lain), teknik analisa, kalorimetri, mikroskopi optikdan elektron, dan lain-lain), serta analisa biaya atau keuntungan dalam produksi material untuk industri.
Ilmu Rekayasa bahan adalah penerapan ilmu dan teknologi bahan (pengetahuan, matematika dan pengalaman) untuk menyelesaikan permasalahan manusia untuk lebih mempermudah kehidupan manusia.
Perkembangan peradaban manusia juga bisa diukur dari kemampuannya memproduksi dan mengolah bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (jaman batu, perunggu dsb). Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan apa adanya seperti yang tersedia dialam misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dan sebagainya. Dengan perkembangan peradaban manusia bahan-bahan alam tersebut bisa diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan yang lebih tinggi. Pada 50 tahun terakhir para saintis menemukan hubungan sifat-sifat bahan dengan elemen struktur bahan. Sehingga bisa diciptakan puluhan ribu jenis bahan yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Secara umum Material science (Ilmu Material) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara struktur material dengan sifat-sifat material. Atau dapat di katakan bahwa Ilmu material atau teknik material atau ilmu bahan adalah sebuah interdisiplin ilmu teknik yang mempelajari sifat bahan dan aplikasinya terhadap berbagai bidang ilmu dan teknik. Ilmu ini mempelajari hubungan antara struktur bahan dan sifatnya. Termasuk ke dalam ilmu ini adalah unsur fisika terapan, teknik kimia, mesin, sipil dan listrik. Ilmu material juga mempelajari teknik proses atau fabrikasi (pengecoran, pengerolan, pengelasan, dan lain-lain), teknik analisis, kalorimetri, mikroskopi optik dan elektron, dan lain-lain), serta analisis biaya atau keuntungan dalam produksi material untuk  industri.

Klasifikasi dan sifat-sifat Material
1 Klasifikasi Material
Berbagai jenis material digunakan manusia untuk memenuhi keperluan hidupnya. Namun secara secara garis besar khususnya pada bidang teknik, material teknik dikelompokkan pada tiga kelompok, yakni: logam, non logam, dan komposit.
Logam atau metal adalah material yang paling banyak digunakan pada bidang teknik. Secara garis besar logam dikelompokkan pada dua kelompok, yakni: logam ferro dan logam non ferro. Logam ferro meliputi: besi (iron), baja (steel), dan besi cor (cast iron). Logam non ferro adalah logam selain logam besi, seperti, aluminum, tembaga, magnesium, dan paduan-paduannya.
Material non logam atau material bukan logam, yakni: polimer, dan keramik. Polimer meliputi thermoset dan thermoplastis, yang di dalamnya termasuk juga karet, dan plastik. Sedangkan keramik meliputi keramik konvensional dan keramik modern, dari mulai gerabah, genting ubin, alat rumah tangga, sampai pada keramik modern dan canggih seperti semikonduktor, komponen elektronik sampai pada komponen pesawat luar angkasa yang tahan temperatur tinggi.
Komposit diartikan sebagai gabungan beberapa bahan, dimana bahan-bahan yang digabung masih bisa terlihat dengan mata telanjang. Sebagai contoh: beton, ban mobil, dan fiberglass. Beton merupakan komposit gabungan keramik dengan logam, yang bila beton dipotong masih termati atau terlihat logam baja dan tembok sebagai bahan keramiknya. Ban mobil merupakan bahan komposit gabungan polimer dan logam, yang bila potong, akan terlihat karet sebagai bahan polimer dan kawat baja sebagai bahan logamnya. Fiberglass merupakan bahan komposit gabungan polimer dengan keramik, dimana pada bahan tersebut terlihat
serat-serat sebahan bahan keramiknya, dan plastik sebagai bahan polimernya yang juga merupakan matriknya.

2 Sifat Material
Material dimanfaatkan oleh manusia karena material punya sifat-sifat (propertis) yang dibutuhkan manusia, seperti logam dimanfaatkan karena punya sifat: kuat, keras, pengantar panas, pengantar listrik, dan diforinable (mudah dibenruk). Sedangkan sifat-sifat (proferties) itu sendiri secara garis besar dikelompokkan pada tiga, yakni: sifat fisik, sifat mekanik, dan sifat teknologi. Contoh sifat-sifat tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Sifat fisik : kapasitas panas, koefisien muai, ketahanan korosi, dan koefisien gesek
2. Sifat mekanik : kuat, keras, ulet, dan tangguh.
3. Sifat teknologi : mampu bentuk, mampu las, dan mampu mesin.
Sifat fisik adalah sifat yang dihubungkan dengan keadaan fisik material tersebut. Sedangkan sifat mekanik adalah sifat logam yang dikaitkan dengan kelakuan logam tersebut jika dibebani dengan beban mekanik.
Beban mekanik dikelompokkan pada dua, yakni: Beban statik, dan beban dinamik. Beban stastik adalah beban yang tidak berubah terhadap waktu, dan beban dinamik adalah beban yang berubah terhadap waktu, seperti beban angkot, atau beban pada kursi dimana yang duduknya ganti-ganti.
Sifat teknologi adalah sifat yang dikaitkan dengan kemudahan material untuk diproses. Contoh: mampu mesin (machining ability), mampu las (welding ability), dan mampu bentuk, (forming ability). Sifat-sifat material di atas diperoleh dengan melakukan ‘pengujian’.
Dalam prakteknya antara sifat-sifat tersebut saling berpengaruh satu dengan yang lainnya dan memungkinkan pengetahuan berkembang terus. Kalau sifat mekanik bagus, maka sifat teknologinya tidak. Kalau sifat teknologinya bagus, sifat yang lainnya tidak. Contoh: Baja yang kuat maka tidak tahan korosi, makadilapisi Zn (seng), sehingga ketahanan korosi naik. Sifat keras, maka tak mudah dibentuk. Sifat fisik lebih lanjut dibahas pada struktur dan sifat fisik material, sedang yang banyak dibahas disini ”sifat mekanik dan sifat teknologi teknik pembentukan, pelapisan dan seterusnya.
Sifat-sifat di atas diperoleh dengan cara pengujian, dan pada pengujian harus ada: prosedur uji dan peralatan uji. Karena hasil pengujian harus bisa dibandingkan :artinya prosedur uji harus mengikuti standar uji (begitu juga peralatan ujinya). Standar uji yang harus diikuti tergantung permintaan konsumen. Contoh DIN (jerman), JIS (Jepang), ASTM (USA), dan SNI (Indonesia).
Peralatan uji harus menghasilkan data yang sama setiap saat. Untuk itu harus dilakukan proses kalibrasi di lab. Met. industri. Contoh timbangan. Umur kalibrasi berbeda-beda, ada yang 6 bulan, 1 tahun, tiap dipakai dan seterusnya, tergantung jenis alatnya.
Pengujian yang harus dilakukan tergantung sifat apa yang ingin diperoleh. Jika sifat mekanik yang diinginkan, maka dpengujian mekanik yang dilakukan. Untuk mengetahui sifat mekanik, maka dilakukan uji mekanik (mech testing).

Ada dua jenis pengujian mekanik jika dikaitkan dengan bebannya, yakni: uji mekanik dengan beban ’ pembebanan statik’, dan uji mekanik dengan beban ’penbebanan dinamik’. Contoh pengujiannya, yakni:
Beban Statik : uji tarik (tensile test), uji puntir (tortion test), uji bentuk (inpact test), uji keras (hardness test), uji mulur (creep test). Beban dinamik : uji lelah (fatigue test)
Catatan. Beban statis itu tak murni statis sehingga dalam praktek di sebut juga quasi static.
Sifat-sifat di atas perlu diketahui. Tujuannya supaya bisa menganalisis untuk proses pemilihan bahan dan proses pembuatan product pada saat mendesign.

Kebutuhan Material Modern
Meskipun terjadi kemajuan yang sangat pesat dalam memahami dan mengembangkan material dalam beberapa tahun belakangan ini, masih terdapat beberapa tantangan teknologi yang membutuhkan pengalaman yang lebih luas dan spesialis di bidang ini. Beberapa pujian sangat tepat diberikan untuk menghormati para ilmuan yang berhasil menemukan berbagai hal baru dalam bidang material sehingga memudahkan kehidupan kita sekarang ini.

Energi merupakan salah satu bidang yang diperhatikan akhir-akhir ini. Para ilmuan berusaha untuk menemukan sumber energi baru yang ekonomis dan membuat sumber energi yang telah ada menjadi lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan akan energi. Material tidak diragukan lagi akan memainkan peranan penting dalam pengembangan ini. Sebagai contoh, Konversi langsung dari solar menjadi energi listrik, penggunaan teknologi sel surya untuk memenuhi kebutuhan energi namun dalam pembuatannya dibutuhkan beberapa material yang lebih rumit dan cukup mahal Untuk memastikan suatu teknologi dapat digunakan, maka dibutuhkan material yang dapat menghasilkan efisiensi yang sangat tinggi selama proses konversi dengan harga yang cukup murah.

      Energi nuklir memberikan harapan sebagai sumber energi baru, namun teknologi ini memunculkan banyak masalah mulai dari pemilihan material yang digunakan sebagai bahan bakar sampai fasilitas untuk untuk pembuangan limbah nuklir, sehingga dibutuhkan solusi yang cermat untuk mengatasi persoalan ini.
Kualitas lingkungan hidup kita bergantung kepada kemampuan untuk mengontrol polusi udara dan air. Salah satu teknik pengendalian polusi adalah dengan menggunakan beberapa variasi material. Pemrosesan material dan metode penghalusan dibutuhkan untuk memperbaiki keadaan lingkungan yang semakin buruk, sehingga polusi berkurang dan kerusakan alam akibat penambangan juga berkurang.

      Salah satu penggunaan energi terbesar berada pada sektor transportasi. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang dapat membuat efisiensi bahan bakar meningkat diantaranya dengan menggurangi berat dari kendaraan tersebut (automobile, pesawat terbang, kereta api, dan lainnya), meningkatkan pengaturan panas mesin sehingga tidak terlalu banyak panas yang dibuang, Pemilihan material yang sangat kuat dengan densitas yang rendah, atau material yang memiliki ketahanan terhadap temperatur tinggi. Banyak material yang kita gunakan diperoleh dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga harus dilakukan penghematan. Material ini meliputi polimer yang berbahan dasar minyak, dan beberapa logam. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ini perlahan-lahan akan habis, sehingga diharuskan bagi setiap penemuan yang digunakan sebagai material cadangan atau pengembangan dari material baru harus memiliki sifat-sifat yang sebanding dan memiliki dampak kerusakan yang seminimal mungkin bagi lingkungan. Sumber energi alternatif merupakan tantangan utama untuk para ilmuan dan perekayasa material.

BAB IV 
PENUTUP

Kesimpulan :

1.  Proses pengolahan material dimulai sejak 6000 tahun Sebelum Masehi.
2.  Ilmu Material adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara struktur material   dengan sifat –     sifat material.
3.  Berdasarkan sifat kimia dan struktur atomik, bahan material dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu :

  • ·         Logam-Alloy(ferrous&nonferous)
  • ·         Keramik
  • ·         Polimer
  • ·         Komposit
  • ·         Gelas

4.     Sifat – sifat bahan padat bisa di kelompokkan atas 6 kategori :
  • sifat mekanik
  • sifat listrik
  • sifat termal / panas
  • sifat magnet
  • sifat optik
  • sifat deterioratif (penurunan kualitas).



DAFTAR PUSTAKA

Adnyana. 1993. Metalugri Las (Welding Metalugry). Institut Sains dan Teknologi Nasional : Jakarta
Bangyo, Sucahyo. 1999. Ilmu Logam. PT. Tiga Serangkai Mandiri : Surakarta
Hari Amanto dan Daryanto. 1999. Ilmu Bahan. Bumi Aksara : Jakarta

Selasa, 03 Juni 2014

Microsoft Office Power Point

Pengertian Microsoft Office Power Point

 

Microsoft Power Point adalah suatu software (program) yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, profesional dan juga mudah. Microsoft Power Point akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya. Microsoft Power Point dapat terdiri dari teks, grafik, obyek gambar, clipart, movie, suara dan obyek yang dibuat dengan program lain. Program ini dapat dicetak di kertas berupa handout yang dibagikan ke audiens sebagai bahan pendukung presentasi. Salain itu program ini juga dapat ditampilkan di internet.


Sejarah Microsoft Power Point

Aplikasi Microsoft Powerpoint ini pertama kali dikembangkan oleh Bob Gaskins dan Dennis Austin sebagai presenter untuk perusahaan bernama Forethoutght, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi Power Point.

Pada tahun 1987, Power Point versi 1.0 dirilis, dan komputer yang didukung adalah Apple Macintosh. Power Point kala itu masih menggunakan warna hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk transparansi overhead projector (OHP). Setahun kemudian, versi baru dari Power Point muncul dengan dukungan warna, setelah Macintosh berwarna muncul ke pasaran.

Microsoft pun mengakuisisi Forethoutght, Inc dan tentu saja perangkat lunak Power Point dengan harga kira-kira 14 juta dolar pada tanggal 31 Juli 1987. Pada tahun 1990, versi Microsoft Windows dari Power Point (versi 2.0) muncul ke pasaran, mengikuti jejak Microsoft Windows 3.0. Sejak tahun1990, Power Point telah menjadi bagian standar yang tidak terpisahkan dalam paket aplikasi kantoran Microsoft Office System (kecuali Basic Edition).
  
Versi terbaru adalah Microsoft Office Power Point 2007 (Power Point 12), yang dirilis pada bulan November 2006, yang merupakan lompatan yang cukup jauh dari segi antarmuka pengguna dan kemampuan grafik yang ditingkatkan. Selain itu, dibandingkan dengan format data sebelumnya yang merupakan data biner dengan ekstensi *.ppt, versi ini menawarkan format data XML dengan ekstensi *.pptx.
  

Menu dan Ikon Microsoft Power Point

Microsoft Office Button

Microsoft Office Button yang berada di pojok kiri atas jendela kerja PowerPoint 2007 berfungsi untuk membuka menu 

Title Bar
Title Bar adalah bagian dari elemen layar PowerPoint yang menampilkan nama program yang sekarang sedang aktif

Tabs
Tabs adalah kumpulan beberapa kelompok perintah
Pada tabs terdiri dari beberapa Groups.
Dialog Box Launchers yang berbentuk ikon kecil yang ada di sudut kanan bawah setiap Group pada masing-masing Tab yang berfungsi untuk menampilkan kotak dialog atau task pane
Tombol View digunakan untuk merubah tampilan jendela kerja Power Point secara cepat. Pilihan tersebut terdiri dari normal, Slide Sorter, dan Slide Show
Groups Home

New Slide : Menyisipkan slide yang baru.
Layout : Menentukan tata letak slide
Font : Memilih jenis huruf
Font size : Memilih ukuran huruf
Grow font : Menaikkan atau memperbesar ukuran huruf (karakter)
Shrink font : Menurunkan nilai ukuran atau nilai karakter
Clear Formatting : Menghapus format yang telah dikenakan pada teks
Bold : Memberikan efek cetak tebal
Italic : Memberikan cetak miring
Underline : Menampilkan cetak garis bawah
Strikethrough : Menampilkan cetak coret dengan garis tunggal
Shadows : Memberi efek bayangan pada huruf atau teks
Character Spacing : Mengatur jarak antar karakter
Change Case : Mengubah huruf dengan fasilitas Case
Font Colour : Memberi warna pada huruf yang dipilih
Quick Styles : Memilih bentik tampilan objek yang telah tersedia
Shape fill : Memberi warna pada objek
Shape Outline : Memberi warna pada bingkai objek
Shape effects : Memberi efek pada objek
Groups insert
Table : Membuat atau menempatkan table pada slide
Picture : Menyisipkan gambar pada slide presentasi
Clip Art : Menyisipkan gambar pada slide presentasi
Shapes : Membuat bentuk, guna melengkapi slide presentasi agar terlihat lebih menarik dan indah
Smart art : Menampilkan visualisasi dalam bentuk diagram
Chart : Menyisipkan dan menempatkan grafik dalam slide
Hyperlink : Menghubungkan antara satu bagian dengan bagian yang lain
Text box : Menyisipkan teks yang secara langsung tidak dilengkapi dengan bingkai
Header and Footer : Menempatkan atau menyisipkan footer dan nomor halaman pada slide
Word art : Membuat variasi teks dengan tampilan lebih menarik
Date and Time : Menempatkan atau menyisipkan tanggal dan waktu pada slide
Movie : Menyisipkan movie pada slide
Sound : Menyisipkan suara pada slide
Groups Design
Page setup : Mengatur ukuran slide
Slide Orientation : Mengatur orientasi slide
Themes : Menampilkan slide presentasi lebih menarik
Background Style : Mengatur atau memilih motif latar belakang pada slide
Groups Animations
Preview : tombol ini dipergunakan untuk melihat hasil dari animasi yang Anda berikan untuk slide Anda.
Animations : Anda dapat memilih animasi bagi objek yang ada pada slide, terdiri dari animate dan custom animations.
Transition to This Slide : untuk memeberikan slide pada perpindahan slide yang Anda buat.
Groups Slide Show
From beginning : Menjalankan slide mulai dari posisi awal hingga akhir slide
From current slide : Menjalankan slide mulai dari slide aktif atau slide yang sedang dipilih hingga akhir slide
Custom slide show : Mengatur sendiri urutan slide presentasi sesuai dengan keinginan
Set up slide show : Mengatur tampilan slide
Hide slide : Menyembunyikan atau menampilkan slide yang diinginkan
Rehearse Timings : Mengatur lamanya tampilan slide dengan menggunakan waktu tertentu sehingga slide disajikan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
Groups Review
Proofing : digunakan untuk melakukan pengecekan pada tata tulis yang Anda buat di slide.
Comments : Anda bisa memberikan catatan pada slide yang Anda buat.
Protect : Anda bisa menggunakannya untuk melindungi slide presentasi yang Anda buat
Groups View
Normal : Menampilkan secara lengkap outline presentasi, isi slide dan catatan pada slide tersebut
Slide Sorter : Menampilkan secara keseluruhan dari slide yang Anda buat dalam bentuk miniature
Notes Page : Menampilkan slide lengkap dengan catatan atau keterangan tambahan dari setiap slide. Catatan ini digunakan untuk membantu dalam memberikan penjelasan dari setiap point atau bagian pada slide
Slide Master : Menempatkan dan menambahkan sesuatu, baik teks maupun objek yang akan ditempatkan pada setiap slide yang akan dibuat
Ruler : Menampilkan atau menyembunyikan garis tabulasi
Zoom : Menentukan pengaturan ukuran jendela kerja
Fit to Window : Menentuan tampilan slide presentasi dengan tampilan menyesuaikan dengan jendela Power Point
Groups Format
Adjust : Menghasilkan tampilan objek gambar yang lebih menarik
Picture styles : Memilih gaya tampilan objek gambar
Crop : Memilih bagian tertentu pada objek gambar tersebut
Membuat Slide Baru

Langkah-Langkah Membuat Slide Baru

Ada beberapa pilihan bila Anda ingin menambahkan slide baru ke dalam presentasi yaitu dengan cara :
1.Office Themes
2. Duplicate Selected Slide
3. Reuse Slides
4. Menyisipkan Slide

office themes
Membuat Slide baru dengan Office Themes
Untuk membuat slide baru dari Office Themes:
. Pilih slide yang diinginkan untuk slide baru
. Klik tombol ‘New Slide’ pada tab Home
. Klik slide yang sesuai pilihan Anda
Gambar disamping kanan membuat Slide dengan Office Themes
Membuat Slide baru dengan Duplicate Selected Slide
Membuat slide baru dengan cara ini hanya digunakan untuk membuat slide baru yang sama persis dengan slide yang kita pilih tapi masih dalam satu PowerPoint
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
. Pilih Slide yang ingin di duplikasi
. Klik tombol ‘New Slide’ pada tab Home
. Klik ‘Duplicate Selected Slides’
Gambar disamping kiri langkah membuat Slide dengan Duplicate Selected Slide
Reuse slide
Membuat Slide Baru dengan Reuse Slide
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
. Pilih slide di mana kita ingin meletakkan slide baru yg
diimpor tersebut sesudah slide yang dipilih
. Klik tombol ‘New Slide’ pada tab Home
. Klik ‘Reuse Slides‘
. Klik ‘Browse‘
. Klik ‘Browse file‘
. Cari slide dan klik pada slide untuk impor
Gambar disamping kanan Tempat Tombol Reuse Slide berada
Membuat Slide baru dengan Menyisipkannya ke slide yang telah dibuat
Membuat slide baru dengan cara ini digunakan untuk meletakkan slide baru tersebut di sela-sela slide yang telah kita buat sebelumnya
Langkah-Langkahnya untuk menyisipka slide baru adalah sebagai berikut :
. Klik slide dimana kita ingin meletakkan slide baru tersebut sesudah slide yang kita klik (pilih)
Misal : kita mengklik Slide No. 3 untuk meletakkan slide baru sebagai Slide No. 4
. Klik Insert New Slide
. Pilih Layout Slide yang dinginkan

MEMASUKKAN DATA PRENTASI KE SLIDESHARE.COM
Slideshare merupakan website yang berguna bagi kita untuk memasukkan atau membagikan file presentasi (.ppt;.potx dsb). Dan kita juga bisa mencari dan mengunduh file-fle presentasi yang sengaja dibagikan pengguna lain.

Untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas tersebut tentunya kita harus mendaftarkan untuk menjadi anggota.Seperti halnya website lain(facebook,friendster,youtube), untuk mendaftarkannyapun sama dan tidak membutuhkan biaya pendaftaram kecuali hal-hal tertentu.
Cara mengunggah file :
Pada makalah kali ini, file yang diunggah berjudul “Presentation IV Implementasi 802x EAP TLS PEAP MSCHAPv2”. Dan username yang digunakan makalah ini bernama “Hell19”.
my upload
* Setelah kita tergabung dan tersambung dengan Slideshare, akan muncul username kita dipojok kanan atas site. Klik username kita dan klik My upload pada sub menu.
* Dan akan muncul tampilan seperti ini. Dan kemudian klik tombol Upload.
* Tampilan Pada Tombol Upload dibawah digunakan apabila kita ingin mengunggah lebih dari 1 file sekaligus. Namun sering terjadi masalah koneksi, sehingga kita memilih pilihan kedua yaitu link yang berupa text betuliskan “Trysingle Upload” untuk mengunggah satu persatu.
* Setelah mengklik tombol telusuri(Gb. A), muncul jendela untuk memilih file dan klik open(Gb. B).
* Saat Proses berjalan, kita bisa menambahkan deskripsi ataupun mengkategorikannya
* Proses akan selesai jika ditandai munculnya kalimat yang menyatakan proses berhasil.
Kita bisa langsung kembali ke “My Upload” untuk mengeceknya.
Tampilan My Upload yang sudah diisi file
Membuat tombol menu hyperlink di powerpoint 2007
Dalam pembuatan multimedia presentasi pembelajaran ataupun Multimedia pembelajaran interaktif, perpindahan slide tidak lagi secara otomatis ataupun berdasarkan clik (beberapa kasus masih memerlukan otomatis). Langkah-langkah membuatnya adalah :
Buka presentasi baru
Buat 5 buah slide baru beri judul di setiap slide
1. Slide 1 : Menu Utama
2. Slide 2 : Materi
3. Slide 3 : Evaluasi
4. Slide 4 : Kompetensi
5. Slide 5 : Tentang
Buat tombol di menu utama untuk hyperlink ke slide-slide yang lain. Buat tombol dengan menggunakan menu Insert –Shape – Rounded Retangle
Buat tombol kemudian beri nama tiap-tombol sesuai dengan fungsinya
Beri hyperlink dengan cara seleksi/pilih tombol yang akan di beri link masuk pada menu Insert – Action
Pada menu Hyperlink To, pilih slideyang di inginkan. Kalau tadi yang di beri action tombol materi maka di Hyperlink to Slide pilih slide materi
Masih pada action setting Centang pada Play Sound kemudian pilih jenis sound dan Higlight Clik
Lakukan hal yang sama pada setiap tombol yang ada. Beri action ke setiap slide yang ingin di tuju
Seleksi semua tombol kemudian copy
masuk pada master view
Pada slide master no 1 klik tombol paste (copy paste ke dalam slide maseter)
Setelah tercopy dengan sempurna klik tombol close Master View
Secara otomatsi semua tombol akan tampil di semua slide, baik yang sudah ada maupun yang baru
Langkah selanjutnya adalah mematikan fungsi sembarang klik untuk berganti slide. Masuk menu animation – advance slide. Ada 4 cara slide berpindah
* On Mouse Klik
* Automatically after
* On Mouse Klik dan Automatically after keduanya diaktifkan
* Tidak menggunakan On Mouse Click dan Automaticaly after
Untuk membuat sebuah prensetasi tidak berpindah slide pada saat klik di sembarang tempat, pilih opsi Tidak menggunakan On Mouse Click dan Automaticaly after dengan cara menghilangkan semua centangan pada pilihan on mouse clik maupun automaticly after
Slide selain berpindah karena klik mouse juga bisa berpindah karena menekan tombol keyboard. Dalam sebuah multimedia pembelajaran interaktif hal tersebut perlu di hindari, matikan fungsi keyboard dalam navigasi slide dengan cara. Klik pada Slide Show – Set Up Show
Pada Show Type centang pada Browed at a kiosk (full Screen)
Setelah semua navigasi menggunakan klik mouse dan keyboard dimatikan perlu juga membuat tombol untuk keluar dari slide show power point. buat sebuah tombol, beri action seting. pilih hyperling to End Show
Setelah Semua langkah di atas di lakukan dengan benar, coba jalankan presentasi. Cek apakah tombol bisa berjalan ke slide yang di tuju, coba klik pada sembarang tempat, seharusnya slide tidak berpindah. Coba jalankan dengan menekan tombol navigasi keyboard, harusnya juga tidak berpindah slide. Langkah membuat menu adalah langkah awal membuat sebuah multimedia pembelajaran interaktif. Langkah selanjutnya adalah memllih background, menambahkan audio, memberi animasi serta efeck.